Informasi Pendidikan, Tugas, Guru, Contoh, Cara, Jelaskan, Pengertian, Perbedaan, Persamaan

Jumat, 06 Januari 2017

PERBEDAAN PERSAMAAN GURINDAM DAN PANTUN

Perbedaan dan Persamaan Gurindam Dengan Pantun - Meskipun merupakan bentuk sastra puisi, namun pantun, puisi, syair, dan gurindam tidaklah serupa. Pantun, syair, dan gurindam masuk dalam kategori puisi lama. Sedangkan puisi modern saat ini dikenal dengan puisi baru. Lalu bagaimana perbedaan dari pentun, puisi, syair dan gurindam? Kita akan usut lebih lanjut, silahkan simak penjelasan di bawah ini.

PERBEDAAN PERSAMAAN GURINDAM DAN PANTUN

Karya sastra terkelompokkan dalam karya sastra lama dan modern baik itu berupa puisi ataupun prosa. Ciri utama karya sastra lama terutama adalah bahasa yang digunakan dan identitas pengarangnya. Untuk bahasa digunakan bahasa Melayu lama dengan pengarang yang tidak diketahui namanya. Ciri utama puisi lama yaitu jumlah larik dalam tiap bait harus sesuai dengan pakem tertentu misalnya Pantun dan Gurindam. Sementara puisi modern tak ada aturan mengenai jumlah baris dan bait.

Kendati sebagai salah satu jenis puisi akan tetapi Pantun dan Gurindam tak sama. Pantun dan Gurindam bersama dengan Mantra, Karmina, Seloka, Syair, Talibun dan Bidal digolongkan sebagai puisi lama. Sementara puisi modern seperti sekarang ini dinamakan sebagai puisi baru. Pantun dinamakan juga dengan karya sastra lisan sebab penyampaiannya hanya menggunakan ucapan yang disampaikan secara turun-temurun sehingga tak jelas siapa penulis pertamanya. Istilah Pantun berpangkal dari bahasa Minangkabau "Patuntun" yang artinya "petuntun". Sastra Jawa pun mengenal semacam Pantun yang dinamakan dengan Parikan.

Gurindam pun termasuk puisi lama yang terpengaruh oleh karya sasta Hindu India. Istilah Gurindam sendiri bermula dari dialek Tamil India "Kirindam" yang bermakna mula-mula amsal atau perumpamaan. Penulis Gurindam yang termasyhur yaitu Raja Ali Haji kerabat Raja Ali sebagai raja muda Riau tahun 1844 hingga 1857. Gurindam Dua Belas adalah hasil tulisan Raja Ali Haji yang sangat terkenal.

Perbedaan dan persamaan Gurindam dengan Pantun dapat dilihat dari ciri-cirinya sebagai berikut :
Ciri-ciri pantun :

- Masing-masing bait tersusun dari 4 larik kalimat.
- Setiap larik tersusun mulai 8 hingga 12 suku kata.
- Kalimat pada larik kesatu dan ke-4 merupakan isi.
- Memiliki bentuk nada a-b-a-b.
Misalnya : Dari Yogya menuju Malang, Naik bus melintasi Batu, buat apa Anda Anda datang, betulkah untuk mencari ilmu.

Ciri-ciri Gurindam :

- Setiap bait tersusun dari 2 larik kalimat.
- Setiap larik tersusun dari 8 hingga 12 suku kata.
- Kalimat pada larik kesatu adalah sampiran sementara kalimat larik ke dua merupakan isi.
- Memiliki pola nada a-a-a-a
- Gurindam lazimnya mengandung isi berupa nasihat serta ajaran moral.
- Kandungan isi Gurindam adalah sebab akibat.
Contoh Gurindam : Orang malas akan sengsara, Orang rajin banyak saudara. Barangsiapa berbuat jasa, Mulia namanya sepanjang masa.

Ada banyak jenis Pantun diantaranya adalah Pantun adat, Pantun agama, Pantun budi, Pantun jenaka, Pantun kepahlawanan, Pantun kias, Pantun nasihat, Pantun percintaan, Pantun peribahasa, Pantun perpisahan dan Pantun teka-teki. Sementara Gurindam terdiri dari dua jenis seperti Gurindam berkait dan Gurindam berangkai.

Contoh-contoh Pantun :

Sungguh elok emas permata.
Lagi elok intan baiduri.
Sungguh elok budi bahasa.
Jika dihias akhlaq terpuji.

Pinang muda dibelah dua.
Anak burung mati diranggah.
Mumpung masih bernyawa tuan dan nyonya.
Jangan jemu untuk selalu bersedekah.

Contoh-contoh Gurindam :

Cahari olehmu akan sahabat, yang dapat dijadikan obat.
Cahari olehmu akan guru. yang mampu mencari ilmu.

Sebelum bekerja pikir dahulu, agar pekerjaan selamat selalu.
Kalau bekerja terburu-buru, tentulah kerja banyak keliru.

Demikian hasil pembahasan yang bisa saya bagikan untuk kalian tentang artikel Perbedaan Persamaan Gurindam  dan Pantun. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kalian.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : PERBEDAAN PERSAMAAN GURINDAM DAN PANTUN

0 komentar:

Posting Komentar