Informasi Pendidikan, Tugas, Guru, Contoh, Cara, Jelaskan, Pengertian, Perbedaan, Persamaan

Jumat, 01 September 2017

UNSUR-UNSUR SENI RUPA SECARA SEDERHANA

Unsur-Unsur Seni Rupa dan Contohnya - Unsur-unsur Seni Rupa bisa dibilang adalah pondasi dari sebuah karya seni rupa. Tanpa menggunakan salah satu atau beberapa diantaranya, maka tidak mungkin tercipta sebuah karya. Baik itu karya sederhana maupun mahakarya, semua berawal dari sana. Sama halnya dengan prisip-prinsip dasar seni rupa, unsur-unsur seni rupa merupakan standar penting dalam apresiasi karya.

Sehingga karya seni rupa yang baik adalah karya seni rupa yang padu dan utuh. Yakni yang unsur-unsur di dalamnya dibangun dari kesatuan antar unsur dengan ketepatan komposisinya. Unsur-unsur seni rupa berjumlah delapan unsur. Masing-masing mempunyai karakteristik tersendiri, sehingga bisa berdiri sendiri maupun dikombinasi. Berikut adalah unsur-unsur seni rupa yang harus ada dalam sebuah karya.


UNSUR-UNSUR SENI RUPA SECARA SEDERHANA

Unsur-unsur Seni Rupa Beserta Penjelasan dan Contohnya
1. Titik

Titik adalah unsur dari seni rupa yang paling dasar. Setiap unsur-unsur lainnya selalu dimulai dari sebuah titik dan titik-titik selanjutnya. Titik tersebut juga tidak melulu titik kecil, bisa divariasi menjadi beragam ukuran.
Selain itu juga bisa diberikan beberapa warna yang berbeda agar terlihat bagus. Namun dari titik-titik simpel saja sebenarnya sudah bisa membentuk karya seni rupa. Teknik seni rupa untuk menghasilkan karya dari kumpulan titik-titik disebut “Pointilisme”.

2. Garis

Garis merupakan unsur seni rupa yang menunjukkan batas, limit, atau penegasan terhadap suatu unsur-unsur seni rupa yang lain. Garis juga merupakan pertemuan antara dua titik atau lebih. Sehingga dari pertemuan-pertemuan tersebut dapat menghasilkan benda, bidang, ruang, tekstur, maupun efek-efek lainnya.
Sedangkan garis sendiri memiliki sifat tersendiri, ada garis pendek, panjang, lengkung, miring, putus-putus, tebal, tipis, spiral, bergelombang, dan lain-lain. Bahkan garis juga bisa menciptakan efek tertentu, seperti kesan tegas, kelembutan, kuat, megah, dan lain sebagainya.

3. Bidang

Bidang merupakan unsur seni rupa yang tercipta dari garis. Garis tersebut saling berhubungan satu sama lain membentuk sisi dan sudut. Jadi sebuah gambar dikatakan bidang apabila memiliki sisi dan sudut. Misalkan segitiga dengan 3 sisi dan 3 sudut, segi empat 4 sisi dan 4 sudut, lingkaran bersudut tak hingga (biasa disebut bidang tanpa sudut) dengan sisi sepanjang diameternya.Setiap sisi memiliki panjang yang bisa disesuaikan oleh si pembuatnya. Berdasarkan panjang sisi dan jumlah sudutnya, bidang bisa dibedakan menjadi 4. Bidang biomorfis, geometris, tak beraturan dan bidang bersudut.

4. Bentuk
Bentuk dalam seni rupa dikategorikan menjadi dua tipe, yakni “shape” dan “form”. Shape merupakan bentuk yang tidak mempunyai unsur penjiwaan dan hanya dapat disebut berdasarkan sifat bentuknya saja.
Contohnya adalah bentuk ornamen, melingkar, bulat, besar, kecil, geometris dan lain-lain. Sedangkan form merupakan bentuk yang dapat dirasakan serta memiliki unsur nilai dalam bentuknya. Cotohnya adalah kursi, meja, rak, dan lain-lain.

5. Tekstur

Tekstur merupakan sifat yang dapat dirasakan pada permukaan sebuah karya seni rupa. Tekstur tersebut memberikan kesan tertentu, sehigga dapat dikatakan kasar, halus, kesat, licin, mengkilap, kusam, berlubang, rata, dan lain-lain.Namun secara garis besar, tekstur dapat dibagi menjadi dua, yakni tekstur nyata dan tekstur maya. Tekstur nyata adalah tekstur yang bisa dirasakan langsung dengan indera peraba. Sedangkan tekstur maya hanya dapat dirasakan melalui visual saja, namun menghasilkan kesan tekstur nyata.

6. Warna
Warna merupakan unsur seni rupa yang mampu memberikan kesan mendalam. Dimana warna mampu menghidupkan sebuah karya seni rupa menjadi layaknya benda aslinya. Berdasarkan jenisnya, warna dibedakan menjadi dua, yakni spektrum warna dan pigmen warna.
Spektrum warna terdiri dari uraian warna cahaya, yakni me-ji-ku-hi-bi-ni-u. Sedangkan pigmen warna merupakan jenis warna yang dibagi berdasarkan teori Goethe, yakni warna primer, sekunder, tersier, analog dan komplementer.
Warna primer terdiri dari warna dasar, yakni merah, biru dan kuning. Warna sekunder adalah gabungan dari dua warna primer, yakni hijau, ungu, jingga. Warna tersier adalah campuran dari dua warna sekunder, contoh warna cokelat.
Warna analog merupakan warna yang terletak diantara dua warna yang berdekatan, misalkan warna hijau pupus yang terletak diantara hijau dan kuning. Warna komplementer merupakan warna yang letaknya berseberangan, misalkan hijau dengan merah, atau jingga dengan biru.

7. Gelap Terang

Gelap terang merupakan unsur seni rupa yang memberikan efek tertentu. Misalkan bayangan pada benda 2 dimensi bisa membuatnya nampak menjadi 3 dimensi. Bisa juga memberikan kesan ruang atau kedalaman, serta tingkat kecerahan seperti kontras atau bayangan.Nah, dalam hal teknik pemberian gelap terang pada karya seni rupa dibedakan menjadi dua. Pertama dengan teknik “chiaroscuro” atau gradasi. Dimana efek peralihan dari gelap ke terang atau sebaliknya disajikan secara bertahap. Kedua dengan teknik “silhouette” atau gelap terang yang tegas. Dimana efek peralihan gelap terang atau sebaliknya dengan tegas tanpa gradasi.

8. Ruang/Kedalaman
Ruang atau kedalaman merupakan unsur yang dapat menentukan penjiwaan dari sebuah karya. Sehingga kita bisa merasakan apakah sebuah karya tersebut mempunyai ruang/kedalaman nyata atau maya. Ruang/kedalaman nyata dapat kita rasakan langsung dengan indera peraba, biasanya pada karya seni 3 dimensi. 

Sedangkan ruang/kedalaman maya hanya dapat kita rasakan melalui visual/penglihatan saja, biasanya pada karya seni 2 dimensi. Dengan kata lain, unsur ruang/kedalaman semu adalah efek ciptaan dari gabungan unsur-unsur lain yang disebutkan sebelumnya. Jadi untuk mendapatkan kesan ruang dan kedalaman, bisa dilakukan dengan beberapa teknik. Tenik-teknik tersebut diantaranya adalah penggambaran perspektif, tekstur, penambahan sisi gelap terang, gambar bertumpuk, teknik garis dan juga perbedaan warna.

Jadi berdasarkan unsur-unsur seni rupa di atas apa yang bisa disimpulkan? Tentu saja bahwa sebuah karya seni rupa yang bagus membutuhkan gabungan unsur-unsur seni rupa yang seimbang. Selain dapat menghasilkan kemiripan dengan benda aslinya, juga dapat memberikan kesan unik dan otentik.

Sehingga antara seniman satu dan seniman lainnya mempunyai ciri tersendiri. Bahkan dari ciri tersebut, karya seni rupa dan senimannya bisa dikenang dan abadi.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : UNSUR-UNSUR SENI RUPA SECARA SEDERHANA

0 komentar:

Posting Komentar