Jelaskan Siklus Menstruasi Pada Wanita - Pada wanita ovulasi terjadi berkaitan dengan siklus yang dikendalikan oleh hormon. Pada manusia dan primata, siklus terjadinya ovulasi dalam suatu proses reproduksi diberi istilah siklus menstruasi, sedangkan pada mamalia lain diberi istilah siklus estrus.
Menstruasi, yaitu proses meleburnya ovum yang gagal dibuahi bersama dengan lapisan dinding uterus berlangsung secara periodik. Pada saat terjadi menstruasi, pada wanita sering kali dihasilkan darah yang disertai jaringan-jaringan kecil tetapi bukan darah. Siklus pada saat menstruasi terjadi membutuhkan waktu sekitar 28 hari sampai satu bulan, itulah sebabnya siklus ini diberi nama mens yang berasal dari bahasa Yunani yang artinya satu bulan.
Terdapat sedikit perbedaan antara siklus menstruasi dan siklus estrus. Siklus estrus, yaitu suatu perilaku generatif yang bersifat agresif dari hewan betina yang terjadi pada saat berlangsungnya ovulasi. Peristiwa siklus reproduksi ini diperlihatkan oleh sekelompok hewan mamalia selain manusia dan primata. Perbedaan yang mencolok antara siklus estrus dan menstruasi ini, terlihat ketika ovum tidak dibuahi.
Pada siklus menstruasi jika tidak terjadi pembuahan maka endometrium akan meluruh dan dikeluarkan melalui saluran kelamin (genital). Pada siklus estrus tidak dikeluarkan karena endometrium diserap kembali oleh uterus. Demikian pula jika kita lihat waktu yang dibutuhkan, kedua siklus tersebut berbeda. Pada siklus menstruasi dibutuhkan waktu rata-rata sekitar 28 hari, sedangkan siklus estrus rata-rata hanya membutuhkan waktu 5 hari sekali, pada tikus dan kelinci, anjing dan beruang satu tahun sekali sedangkan gajah beberapa kali dalam setahun.
Advertisement
Siklus menstruasi terjadi dalam tiga fase, yaitu fase proliferasi (perbanyakan), fase sekresi, dan fase aliran menstruasi. Ketiga fase tersebut sangat dipengaruhi oleh beberapa hormon seperti diperlihatkan skema berikut.
1. Fase Proliferasi
Fase proliferasi sering kali disebut fase estrogenik. Hal ini disebabkan pada fase ini prosesnya dikendalikan oleh hormon estrogen. Fase ini mulai terjadi pada hari kelima hingga hari keempat belas dari siklus menstruasi. Setelah haid terjadi bagian hipofisis anterior akan mensekresikan Follicle Stimulating Hormone (FSH). FSH memengaruhi proses pertumbuhan dan pemasakan ovum dan folikel graaf memacu pembentukan hormon estrogen. Hormon estrogen kemudian memengaruhi uterus untuk membangun endometrium sehingga rahim mengalami penebalan hingga 5 – 7 cm. Dengan dihasilkannya estrogen, pengeluaran FSH akan dihambat, sedangkan LH dirangsang untuk diproduksi. Dengan pecahnya folikel graaf, ovum akan dilepaskan keluar dan terjadilah ovulasi. Proses ini terjadi pada hari ke-14 setelah siklus menstruasi.
2. Fase Sekresi
Fase ini sering kali disebut fase progesteronik karena dipengaruhi oleh hormon progesteron. Fase sekresi berlangsung pada hari ke-14 sampai ke-28. Pada fase ini folikel graaf yang pecah pada saat terjadi ovulasi berubah menjadi korpus rubrum. Dengan adanya LH yang memengaruhi, korpus rubrum berubah menjadi korpus luteum atau disebut juga badan kuning. Korpus luteum ini selanjutnya menghasilkan hormon progesteron.
Sewaktu berlangsungnya fase sekresi, endometrium mengalami penebalan, arteri-arteri mengalami pembesaran, dan tumbuhnya kelenjar endometrium. Jika tidak terjadi kehamilan, korpus luteum akan mengalami degenerasi yang menyebabkan berkurangnya kadar hormon progesteron dan estrogen atau bahkan tidak ada sama sekali.
3. Fase Menstruasi
Fase ini dimulai dari saat meluruhnya endometrium yang ditandai dengan keluarnya darah dan berakhir pada hari keempat sampai keenam. Pada fase ini hormon estrogen dan progesteron sudah tidak dihasilkan lagi. Dengan tidak diproduksinya estrogen dan progesteron maka akan terjadi degenerasi endometrium. Darah haid yang mengandung mukus dan sel-sel epitel, kemudian dikeluarkan dari rongga uterus menuju fagina.
0 komentar:
Posting Komentar