Informasi Pendidikan, Tugas, Guru, Contoh, Cara, Jelaskan, Pengertian, Perbedaan, Persamaan

Selasa, 23 Februari 2016

POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU LENGKAP

Hal Positif dan Negatif Masa Orde Baru - Banyak yang membuat pertanyaan tentang apa saja yang telah terjadi pada masa orde baru yang saat itu juga terjadinya krisis moneter yang sampai saat ini juga dirasakan. Untuk mengetahui lebih jelasnya mari kita baca selengkapnya apa yang terjadi pada masa itu. Masa Orde Baru berlangsung pada 1966 sampai 1998. Masa ini dimulai saat Soeharto menggantikan Soekarno sebagai Presiden Republik Indonesia, dan dikeluarkannya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) 1966, dengan sebelumnya terdapat masalah peristiwa G 30 S.

Runtuhnya rezim Orde Baru dimulai dengan adanya krisis moneter pada 1997. Bantuan International Monetary Fund (IMF) tidak bisa menolong untuk membangkitkan perekonomian, kolusi, korupsi, dan nepotisme yang semakin merajalela. Sehingga terjadi demonstrasi besar-besaran yang dilakukan mahasiwa di Mei 1998, dan akhirnya pada 21 Mei 1998, Presiden Soeharto turun lalu diganti oleh wakilnya saat itu, BJ. Habibie.
POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU LENGKAP

Hal-Hal Positif Masa Orde BaruSetiap pemerintahan memiliki hal yang baik dan buruk. Pemerintahan Soeharto yang berlangsung sangat lama itu, ternyata masih memiliki hal positif. Berikut ini sisi positif masa pemerintahan Soeharto.
  • Pembangunan nasional
Banyak pembangunan yang sukses dilakukan, karena perencanaan pembangunan lima tahun (PELITA I-VI) berhasil dilaksanakan. Sehingga Soeharto dikenal juga dengan julukan "Bapak Pembangunan Nasional".
  • Transmigrasi
Jenis transmigrasi pada masa ini ada dua, yaitu transmigrasi umum dan spontan. Untuk transmigrasi spontan, pemerintah hanya mengorganisir biaya perjalanan dari daerah asal ke daerah tujuan transmigrasi, ongkos dibebankan kepada para transmigran.
 
Sementara untuk transmigrasi umum, semua biaya ditanggung pemerintah. Di tempat tujuan, transmigran mendapatkan lahan seluas dua hektar, rumah, alat pertanian, dan biaya-biaya lainnya. Beberapa daerah tujuan transmigrasi, yaitu Kalimantan, Papua, dan Sulawesi.
  • Swasembada pangan
Indonesia bisa memenuhi kebutuhan berasnya sendiri, bahkan bisa menjadi pengekspor beras. Tetapi sayangnya pada masa Orde Baru, hal ini tidak bertahan lama. Kalau kita ingat, saat itu ada dialog rutin antara petani dan Soeharto di TVRI.
  • Gerakan wajib belajar
Pada masa ini, gerakan wajib belajar sukses dilakukan pemerintah. Banyak rakyat Indonesia yang bisa belajar mendapatkan pendidikan. Pemerintah menyiapkan gerakan ini dalam memikirkan SDM di masa yang akan datang.
 
Program ini dimulai pada tahun ajaran 1994. Begitu pula dengan program Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh (GN-OTA). Sehingga mendapatkan cukup pendidikan dan bisa bebas buta huruf.
  • Rasa nasionalisme
Para siswa sangat mengetahui para menteri dan jajarannya, karena tidak pernah berubah. Pada masa ini, semuanya berlandaskan Pancasila. Ada pula program P4 (Pedoman Penghayatan Pada Pancasila).
  • Pertumbuhan ekonomi
Adanya paket Kebijaksanaan Desember 1987, Paket Kebijaksanaan Oktober 1988, dan Paket Kebijaksanaan Desember 1988 membuat pasar modal menjadi aktif. Para Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia. Hal ini juga menyebabkan minimnya jumlah pengangguran.
  • Harga terjangkau
Pada masa ini, tidak perlu khawatir dengan adanya kenaikan harga, karena harga akan selalu stabil. Tidak akan cemas ketika lebaran datang atau harga bbm naik. Tarif kendaraan umum juga lebih stabil.
 
Selain hal-hal yang disebutkan sebelumnya, program Keluarga Berencana (KB) bisa dikatakan berhasil, karena pertumbuhan penduduk bisa ditekan. Sampai-sampai di kantong plastik pusat perbelanjaan gencar mempromosikan "anak cukup dua".
 
Hal-Hal Negatif Masa Orde BaruSeperti Yin dan Yang, ada hal baik di situ juga ada hal negatif. Begitu pula dengan pemerintahan masa Orde Baru. Berikut sisi negatif pemerintahan masa Orde Baru, yang dipimpin Presiden Soeharto.
  • Korupsi, kolusi, nepotisme (KKN)
KKN, istilah ini adalah "souvenir" yang khas dari pemerintahan masa Orde Baru . Para pemimpin di masa ini terkenal dengan perilaku KKN-nya. Termasuk "keluarga Cendana" yang hampir menguasai setiap bagian di pemerintahan maupun di dunia usaha.
  • Dwifungsi ABRI
Banyaknya keterlibatan ABRI dalam setiap aspek kehidupan. Tentara terlibat dalam berbagai kehidupan pemerintahan, yang membela pemerintah, dan pengamanan terhadap perusahaan asing, semua dilakukan tentara.
  • Pembangunan tidak merata
Pembangunan yang terpusat di Jakarta, menimbulkan kesenjangan dari penduduk di daerah-daerah terhadap penduduk di pusat kota. Hal tersebut memicu munculnya rasa ketidakpuasan di daerah-daerah tertentu, seperti di Aceh dan Papua .
  • Dibatasinya gerak warga Tionghoa
Warga Tionghoa dianggap bukan warga pribumi, tetapi disebut warga negara asing. Segala kegiatan yang berhubungan dengan warga Tionghoa dilarang, seperti penampilan barongsai dan perayaan Imlek. Penggunaan bahasa Mandarin pun dilarang.
 
Warga Tionghoa dianggap bisa menyebarkan paham komunis. Padahal kenyataanya, tidak seperti itu. Banyak warga Tionghoa yang berdagang dan tidak ada hubungannya dengan komunisme.
  • Kebebasan berpendapat sangat terbatas
Saat itu, rakyat Indonesia tidak bisa dengan mudah berpendapat. Hal yang terasa "menyeleweng" akan langsung "ditindaklanjuti" ala pemerintahan Orde Baru. Hal ini membuat demokrasi sangat tidak berkembang.
  • Penggunaan kekerasan dan pengasingan
Pada masa Orde Baru saat itu, bagi siapa saja yang dianggap menantang pemerintah melalui orasi secara terang-terangan atau bahkan hanya di tayangan televisi yang tidak bermaksud apa-apa sama sekali, bisa dipenjara atau lebih parahnya "dihilangkan" sampai tidak diketahui lagi kabarnya.
  • Pemerintahan yang sama dan politik absolut
Dengan kekuasaan yang mutlak, panggung politik seperti panggung sandiwara yang hanya formalitas prosedur yang harus dijalankan, tetapi tidak sebagaimana mestinya. Partai yang ada juga hanya sebagai pendukung salah satu partai tertentu.
 
Tidak adanya pemilihan secara demokratis. Pada masa ini, tidak ada demokrasi sama sekali, setiap pemilihan pemimpin negara akan diketahui pasti Soeharto yang memenangkannya. Presiden Soeharto yang menjadi Presiden ke-2 memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) selama enam kali berturut-turut dan menjabat selama 32 tahun.
 
Pemilu pun tidak ada gregetnya, karena dikuasai oleh Golongan Karya (Golkar). Jadi, dengan pemerintahan yang selalu sama, tidak ada dinamika hidup bernegara.
  • Pada masa pemerintahan Soeharto pun kesenjangan antara si kaya dan si miskin sangat jauh sekali. Apalagi, jika si kaya masih memiliki hubungan kekerabatan dengan sang keluarga presiden.
Puncak jatuhnya kekuasaan Orde Baru adalah, di saat para mahasiswa melakukan demonstrasi secara besar-besaran di bulan Mei 1988. Di Gedung MPR/DPR, mereka memperjuangkan hak-hak rakyat indonesia yang terlalu ditawan oleh pemerintahan pada masa itu, menuntut perbaikan ekonomi, dan reformasi birokrasi.
 
Namun sayangnya, di saat ada yang berjuang demi memperjuangkan hak-hak rakyat untuk dibebaskan, ada saja orang yang tidak bertanggung jawab dengan adanya kerusuhan dan merampas barang-barang di tempat-tempat perbelanjaan yang tidak ada sangkut pautnya.
 
Warga Tionghoa pun serasa tidak tenang, karena orang-orang yang tidak bertanggung jawab juga meresahkan mereka, merusak toko-toko warga Tionghoa, merusak kendaraan mereka, dan lain-lain. Lebih sudah 14 tahun masa Orde Baru tumbang. Namun, apakah pemerintahan saat ini sudah lebih baik dan tidak akan runtuh kembali?
 
Setiap pemerintahan selalu ada hal baik dan buruk. Sebagai rakyat , jangan hanya saja bisa berkeluh kesah dan demonstrasi, tetapi juga membantu pemerintah saat ini. Membantu sebisa mungkin, fokus pada hal baik yang bisa kita dukung, contoh hal yang sudah baik dan teruskan, tinggalkan hal-hal buruk pada pemerintahan sebelumnya, dan jangan ditiru kembali buat hal ini sebagai pelajaran.
 
Agar negara ini bisa lebih baik lagi dari sebelumnya. Dan pemerintahan selanjutnya bisa meneruskan hal-hal positif dari pemerintahan sebelumnya, terutama pemerintahan pada masa Orde Baru.

Nah demikian informasi terkait tentang judul artikel Hal-Hal Yang Positif dan Negatif Pada Masa Orde Baru. Semoga dengan penjelasan dari artikel ini dapat memberikan wawasan yang lebih bagi kalian. Teruntuk para siswa silahkan konsep masa depan kalian untuk membangun bangsa untuk menjadi lebih baik lagi karena masa depan Indonesia ada ditangan generasi muda.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU LENGKAP

0 komentar:

Posting Komentar